Sabtu, 05 Januari 2008

KUMPULAN PUISI 1 MAHMUD JAUHARI ALI

Puisi-Puisi Mahmud Jauhari Ali

Puisi 1:
Hijaunya Indonesia

Bola-bola bening kehidupan menghempaskan diri di kehijauan
Segar menyeruak dari kalbuku melihat bumi tanpa kimia

Sejuk terdengar di telinga oleh hembusan air yang menyapa kulit
Akankah keindahan ini pudar oleh ambisi

Ataukah terjaga oleh kesejukan hati kita yang semakin dewasa


Puisi 2:
Kita Seharusnya Malu

Melintas di hadapan kita tanpa kata
Seakan mereka malu menyapa
Benda-benda itu pun punya susila

Mereka dibuang begitu hina tanpa rasa
Mereka malu harus larut dalam hanyutnya diri kita di tempat yang tak seharusnya

Seharusnya kita yang malu pada pengguna sungai
Dan malu pada mereka yang terbuang


Puisi 3:
Asap

Bau gambut dibakar, bukan terbakar
Melumpuhkan udara segar yang merdeka

Sekeliling dikepung asap jahat perusak paru
Mata berair menatap mereka

Asap panas bercampur bau tak bersahabat menghujamkan ribuan tusukan

Teganya dikau membakar semak beralas gambut!
Tak sadarkah dikau dengan dampak dari asapmu itu
Demi ego, demi kesenangan sesaat, sesama menjadi penderita asap


Puisi 4:
Pepohonan Rindang

Panasnya hari tertutupi selimuti kerindangan
Tanah dan rerumputan pun terasa tenang dalam balutan naung yang menawan

Anak-anak kecil bermain gembira di bawah lindungan dahan-dahan perkasa
Sungguh terheran aku jika ada perusak kerindangan ini

Kapak, gergaji, dan api harus disingkirkan jauh-jauh dari kerindangan
Biarkan pepohonan melaksanakan tugasnya menaungi alam


Puisi 5:
Jalan Kita

Kaki melangkah menyapa temannya

Roda berputar menjumpai temannya

Kini sebagian teman mereka tergolek sakit tak berdaya
Batu-batu pengeras teman mereka telah lepas dan berhamburan
Air pun kini menggenangi teman-teman mereka yang sakit

Kaki dan roda sedih melewati teman-teman mereka yang sedang sakit parah itu
Kaki dan roda bingung , mengapa teman-teman mereka ini sakit parah
Padahal teman-teman mereka yang lain di tempat mewah tak sakit

Kaki dan roda menemukan jawabannya
Karena teman-teman mereka yang sakit jarang sekali disapa dan dijumpai orang sakti

Tidak ada komentar: