Selasa, 06 Mei 2008

KUMPULAN PUISI 11 MAHMUD JAUHARI ALI

Kumpulan Puisi 11 Mahmud Jauhari Ali

Puisi 1:
Zikir Hati


Gelisah membayangi denyut nadi seorang hamba
bagai awan hitam menutupi cerahnya bulan

Mengetuk pintu kesejukan

Duduk sendiri sambil menghembuskan kata-kata syahdu
Makin lama tidak terdengar lagi suara itu

Kali ini mata pun terpejam khusyuk
dengan hati yang bersuara dalam

Gelisah bagai awan hitam itu hilang
disapu oleh cahaya Ilahi

Puisi 2:
Kesejukan Cinta


Kata-kata itu bermula dari tatapan
Diam lantaran kata-katanya digantikan senyuman

Pengganti kata-kata itu mengiris kebencian dan dendam
dia adalah wujud rasa lembut dalam nurani

Kata-kata itu muncul lagi dengan ramah
lebih ramah daripada sebelumnya
yang membuat orang berhenti adu pukul
dan saling tikam

Saling mencintai membuat nyaman dalam jiwa
untuk meraih kebahagian di semesta raya
dan alam yang akan datang

Puisi 3:
Meraih Ketentraman Jiwa


Tatkala angin berhembus dengan kencang
Atap-atap dan jendela hati pun beterbangan

Pikiran melayang ke jurang hitam
Ucapan bagai api membakar tulang sumsum
Membuat dunia sekitar gersang
Hingga rumput pun kering kecoklatan

Terpercik air dalam kubangan kotor
Mengharapkan air suci yang mensucikan
Untuk membersihkan diri dari noda zaman
Segar…!

Khusyuk berdiri hingga salam
Duduk tafakur menerawang ke langit biru

Sadarlah bahwa sebenarnya sangat dekat
Kedekatan itu menentramkan jiwa yang tadinya gersang

Puisi 4:
Nikmatnya Pernikahan


Tanpa larangan berbuat
Tidak perlu menyelinap di kesunyian dan kegelapan

Cerah dan ramai dalam udara yang sopan
Memandang tajam tanpa takut azab

Ketika berbuah pun tidak perlu dijatuhkan,
Tetapi, dilahirkan dengan penuh cinta dan sayang

Sungguh membahagiakan
Melihat kemunculan dan pertumbuhannya
Tidak perlu dibuang atau dibunuh

Kemudian dididik hingga menjadi sosok berguna
Mengikatkannya dengan tali yang benar
Agar senantiasa berada di bawah ridha-Nya.

Puisi 5:
Langit Hatiku


Kadang-kadang mendung
Bahkan mendung sekali
Sesekali hujan turun membasahi daratan lembut

Lain waktu cerah dan cerah,
bahkan sangat cerah
diselingi canda tawa yang riang
membuat hati menjadi terang
seterang cahaya penglihatan

Tidak ada komentar: