Kumpulan Puisi 13 Mahmud Jauhari Ali
Puisi 1:
Cahaya Malam
Sinarnya redup tatkala langit mendung
Semangat pun turut hanyut dengan keredupannya
Membawa duka dan kesedihan yang mendalam
Tatkala hujan telah reda
Cahayanya terang menyinari hamparan daratan
Mencuat semangat yang gagah perkasa
Mengahantam semua hambatan
Cahayanya semakin terang
Takkala optimis menjadi purnama
Menerangi setiap jiwa yang dilaluinya
‘Tuk dapat berbagi cahaya yang mencerahkan
Puisi 2:
Pudarnya Cinta
Cinta yang lama kadang berkurang
Kadang juga bertambah
Tatkala berkurang sering masalah melanda
Menerpa bertubi-tubi
bagai tetes air hujan dari atap sisa tadi malam
Kepudarannya membawa masalah dalam sepasang
Jangan biarkan menjadi sirna
walau memiliki yang lain
Cinta tetaplah cinta
Cinta bukanlah api yang harus diredupkan
atau air yang harus dikeringkan
Cinta bukanlah yang lain
Biarkan ia menjadi penyejuk dalam hidup kita
Puisi 3:
Kupu-Kupu Kuning
Sayap pada udara yang panas
Menghempaskan angin permata
Di celah-celah api yang siap membakar sekitar
Dari sudutnya berdiam
Melepaskan kungkungan purba
dari jiwa yang lamban
menjadi cerdas dalam dekapan agama dan ilmu
Terbang membawa manfaat
Mengembuskan kesejukan
dari teriknya panas kebodohan
dan
membawa air bagi jiwa yang gersang
Puisi 4:
Peminta-Peminta di Pinggir Jalan
Teriknya panas tidak membuat mereka menyingkir
Mereka bagai pejuang di siang hari
Kasian mereka
Wahai Tuan!
Seharusnya mereka dilarang mengemis
Mereka harus dipekerjakan
Jangan biarkan mengemis jadi pekerjaan
Anak-anak kecil ikut menjadi korban di jalan
Oh! Jangan!
Kasian anak-anak kecil wahai Saudaraku
Biarkan mereka menikmati dunia sendiri yang ceria
Puisi 5:
Masakan yang Lezat
Aroma lezat dari dapur kelembutan
Membuat lelaki menahan diri
Kadang beragam disajikan dengan gigih
Menciptakan kondisi yang harmonis
dan
Menggugah suasana jiwa yang tentram
Satu dalam cita rasa
Ditambah penyajian yang ramah
dan senyuman yang ikhlas
dari lubuk nurani sebagai usaha
‘Tuk...
Membangun istana sederhana yang mewah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar