Puisi-Puisi Mahmud Jauhari Ali
Puisi 1:
Kemuliaan Manusia
Berjalan tegak dengan dua kaki,
tanpa berpikir untuk memakai tangan karena takut, dan
makan pun tidak langsung dengan mulut
Oh! Sadarlah Saudara,
…kita manusia!
Kita adalah anak-anak Adam
yang dimuliakan Pencipta kita
Jangan berlaku biadab karena kesombongan!
Yakni, membunuh, merampok, dan yang sejenisnya
Ingat! Ingatlah bahwa kita manusia!
…manusia adalah mulia
Puisi 2:
Kendaraan
Perahu layar mengapung bersama ombak dan angin
Kubanyangkan begitu panjang akal manusia
Dari otak pemberian-Nya, mereka bersama angin
Bahkan,
kita dapat terbang seperti kicauan elang di angkasa
yang harus mendarat juga di tanah dan di air
Tak hanya itu Saudara!
Kita, dapat berada di atas gelinding karet berisi udara
Semua itu adalah kehendak-Nya
Diberi-Nya kita kendaraan
sebagai bukti sayang-Nya kepada kita
Puisi 3:
Nikmat
Menjulang tinggi gunung dan gedung
Dihamparkan-Nya tanah yang luas ‘tuk kita beristirahat
Begitu besar nikmat-Nya kita terima
Diberi-Nya kita rezeki yang baik-baik
Bahkan diberinya kita agama terbaik di sisi-Nya
Sungguh wajiblah kita bersyukur kepada-Nya
Puisi 4:
Malam
Terlihat menakutkan oleh mata
Entah karena redupnya cahaya di saat itu
…atau sebab yang lain?
Dingin ikut menyelimuti kulit
yang kadang tak selembut biasanya
Rasa kantuk mendera kelopak mata
Membisiklah iblis agar kita tak segera bangun
Padahal di balik itu semua terkandung kelebihan
Kelebihan berupa waktu yang utama
setelah waktu yang lima
Puisi 5:
Jiwa yang Suci
Beningnya gelas kaca di mataku
Begitu cerahnya alam pagi kala itu
Jernih mewarnai guyuran air bersih
Sangat indah terasa dan nikmat terucap
Di hadapan pandanganku semuanya itu sejuk di hati
Andai semua jiwa menjadi suci dalam warna kehidupan
Mungkin dunia akan menemui daerah tak terkata
Sungguh keberuntungan bagi pemilik jiwa yang suci
Beruntung seperti orang yang khusyuk dalam salatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar