Kumpulan Puisi 12 Mahmud Jauhari Ali
Puisi 1:
Merajut Cita-Cita
Memiliki keinginan dalam hati
Satu, bahkan lebih daripada itu
Bersahaja menuju daratan
dari pelayaran yang rumit penuh ombak
berharap dapat berlabuh secepatnya
Berjalan, bahkan berlari dengan kelelahan
Sesekali merangkak dari atap-atap keropos
Nikmat terasa mecapai garis lomba
Menebar nikmat dengan senyum tanpa beban
Puisi 2:
Menelaah Kehidupan
Ia mucul, ada, dan pergi
Selama ada, nikmati ia dengan sungguh-sungguh
Jangan dikau sia-siakan keberadaannya!
Biarkan kita temani ia dengan ibadah
Ke atas dan ke sesama
Jalani dengan semangat yang menyala merah membakar senyap!
Jangan baiarkan bisikan hitam menjadi kesia-siaan!
Seimbangkan keduanya
‘Tuk meraih kebahagian yang menentramkan jiwa
Puisi 3:
Harga Barang dan Jasa
Kini dan sejak dulu menjadi sebuah identitas sosial
Naiknya membuat kita turun
Tak bisakah tidak naik?
Kenaikannya mencekik kehidupan
Membuat teriakan semakin nyaring
Bahkan,
Menjadikan bunuh diri sebagai penyelesaian
Mengapa?
Karena sebuah tuntutan permintaan yang semakin dahsyat
Ah! Aku tidak mau pusing
Mari kita kibarkan layar kehidupan yang gigih
Bagai ombak penuh semangat menerjang daratan
Puisi 4:
Sakit dan Berobat
Nikmat yang hilang sementara
Membuat begitu terasa nikmat saat kita memilikinya
Memiliki karena pemberian-Nya
Saat tubuh tidak berdaya
Baru teringat kesalahan yang kita perbuat
Berbuat karena kita tidak taat kepada-Nya
Walau sakit, semangatlah ‘tuk dapat bebas
dengan dua buah permata suci
usaha yang diperintahkan-Nya kepada kita
dan
doa yang juga diwajibkan-Nya bagi kita
Puisi 5:
Masalah
Kering kadang hinggap di dedaunan sanubari
Menetes bola bening dari bola penglihatan
Garis sahaja memulai singkirkan awan gelap
Menepis anggapan hitam para setan
Menebar racun pembunuh derita
Hapuskan bau, kekacauan, dan kehancuran!
Biarkan,
Biarkan mereka bicara tanpa dosa!
Kebohongan hanya membuat mereka kerdil
Bersatu dalam tali yang rekat
Direkatkan dengan persaudaraan
Hadapi dengan bijak bukan dengan bajak!
Kekerasan hanya membuat kita lelah
Jangan biarkan kelelahan tidak berarti!
Agar kita tidak menjadi golongan yang merugi
1 komentar:
lama gak liat bulan, cuaca berubah :(
salam kenal
radenbeletz
Posting Komentar