Kumpulan Puisi 9 Mahmud Jauhari Ali
Puisi 1:
Bebatuan yang Terlepas
Kerikil dan bebatuan berserakan
Mereka siap menyakiti kaki tak beralas
atau karet yang menggelinding di atas mereka
Sudah, sudah saatnya ditata
Sungguh menyedihkan melihatnya
Bukan hanya satu, tapi lebih
Menawan ataukah membuat galau?
Jadikan mereka rekat
Serekat persaudaraan yang menawan karena indah
Puisi 2:
Menuju Kemajuan
Tinggalkan anggapan kuno
Kita hidup untuk maju
bukan untuk mundur
Biarkan masa lalu berada di masanya
Kini adalah kini yang harus kita jalani
Jadikan langkah kita maju
Walau harus mundur, jadikan mudur itu sekilas
Tuk menuju kemajuan yang bermakna dan berguna
Puisi 3:
Memberantas Kebodohan
Tekun belajar setekun kemampuan
Tak perlu memaksa diri
yang penting rutin setiap hari
Lepaskan budaya mengada-ada
Kita hidup bukan untuk bodoh
Gunakan akal!
Dengan akal kita mengenal diri sendiri
dan mengenal Tuhan
Puisi 4:
Dunia dan Akhirat
Dunia bukanlah selamanya bagi kita
tapi, bangunlah dunia seakan kita hidup selamanya
Jangan biarkan iblis melemahkan semangat hidup
Jadilah manusia yang berguna
Dunia diciptakan Tuhan bukan untuk kita diamkan!
Pandanglah akhirat sebagai lanjutan
Beribadahlah seakan esok kita akan mati
Mati bukanlah hilang
Melainkan hanya terpisah antara ruh dan jasad
Ada pertanggungjawaban kelak dari kita
Mari berusaha tuk seimbangkan antara dunia dan akhirat!
Agar kita bahagia di Jalan-Nya
Puisi 5:
Belajar Bergaul
Kadang kita bertengkar dan tak saling menyapa
Bahkan dendam sering muncul setelahnya
Oh tidak! Jangan lagi hal itu terjadi!
Mengapa?
Karena…
hal itu menjadikan kita termasuk golongan yang merugi
Mari kita saling menyapa dan berkasih sayang!
Hilangkan permusuhan dan dendam
Buatlah hidup ini menjadi senyum dan tawa yang ramah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar